Impulsive Buying diartikan sebagai belanja impulsif, merupakan suatu kegiatan pembelian berdasarkan keinginan dari seseorang tanpa berpikir terlebih dahulu dengan pertimbangan yang matang.
Fenomena Impulsive Buying di indonesia sangat dimungkinkan karena adanya kebiasaan masyarakat yang cenderung konsumtif.
Hal ini mungkin pernah kita alami, karena disebabkan oleh pengaruh dari emosi kita lebih besar daripada logika kita.
Biasanya dipicu dari diskon atau promo yang besar dan kita langsung merasa rugi jika tidak mengambil kesempatan itu.
Kegiatan seperti ini mungkin tidak terlalu masalah jika kita jarang melakukannya. Tetapi dampak impulsive buying ini bisa jadi negatif sehingga menjadi masalah buat keuangan kita apabila terjadi beberapa kali dalam waktu singkat.
Dari pengalaman saya, coba deh gunakan beberapa pertanyaan ini agar kita bisa mengurangi bahkan mengatasi impulsive buying ini, Yuk disimak
1. Apa Barang tersebut benar saya butuhkan ?
Yes, pada saat ada keinginan untuk membeli suatu barang, mungkin karena suka , lucu atau murah lho. Perlu kita pastikan dulu bener butuh ga nih barang-barang itu. Jika tidak dibutuhkan ngapain kita beli hanya karena suka ? Kecuali duit kita udah ga ber seri ya.
2. Apa Harus mengambil dari budget saya yang lain ?
Nah , ini salah satu metode yang ampuh buat saya ketika ingin membeli suatu barang, karena sudah ada budgeting di awal seperti budget utuk pendidikan, jajan, makan, amal. dan di bedakan ke beberapa rekening. Jika saldo uda tipis atau habis, artinya ya ga beli dulu. Ini dari yang saya alami ya.
3. Apakah harus Beli Sekarang dan dibutuhkan ?
Oh iya kayaknya bakal butuh nih. tapi kapan ? ini juga bisa jadi pertimbangan ketika kita berkeinginan untuk membeli suatu barang.
4. Bisa memberikan manfaat berapa lama ?
Ya ya ya.. ini juga pertanyaan penting tapi lebih mendalam. biasanya susah di pikirkan kalau kita mendadak di tempat pembelian barang. Jadi ada baiknya kita rencanakan dulu apa yang ingin kita beli, agar lebih memahami manfaat dari barang yang kita beli itu bisa bertahan berapa lama dan apakah memberi kebahagian pada kita lebih lama.
Itulah 4 Pertanyaan yang bisa menjadi dasar kita untuk mencegah atau mengurangi kebiasaan impulsive buying. Kenapa sih ini perlu ?
Karena kehidupan kita ke depan tidak ada yang tau kan. Apabila kita tidak merencanakan finansial kita secara tepat, maka akan menjadi masalah buat kita dan keluarga nantinya. Semoga sharing saya ini dapat memberikan manfaat buat teman-teman yang membaca artikel ini.
ARTIKEL LAIN
Masih Muda perlu Dana Darurat ? Ini yang aku pikirkan di awal memiliki penghasilan. kenapa mesti...